Kamis, 26 Juni 2014

Liaoning, Kapal Induk China Awalnya Untuk Kapal Judi

Liaoning-VaryagWidanaNews - Liaoning, kapal induk pertama China ternyata menyimpan kisah tersendiri. Ternyata ketika dibeli dari Ukraina kapal itu dibeli seorang swasta untuk dibawa ke Hong Kong. Entah hal itu sebagai strategi China atau bukan yang jelas kemudian kapal itu diseret ke China.

Liaoning dibeli dari Ukraina dalam kondisi belum selesai dibangun. Awalnya kapal itu bernama Veryag yang dibangun ketika Soviet masih berdiri. Saat negara itu runtuh, pembangunan kapal itu pun terbengkalai. Pada 1998 kapal yang belum jadi itu dijual kepada seorang pengusaha di Hong Kong dengan harga US$20 juta. Alasan pengusaha itu membeli adalah untuk dibangun menjadi sebuah kapal kasino di Macao.

Alih-alih yang ditarik ke Hong Kong, kapal itu justru malah dibawa ke galangan kapal Darlian yang berada di Timur Laut China. Penarikan dilakukan pada 2002 dengan sebuah kapal tug bertenaga besar. Varyag tiba di galangan kapal angkatan laut Dalian pada Maret 2002 untuk reparasi dan modernisasi utama.

Kemudian Liaoning dipindahkan ke dermaga kering di Dalian pada awal Juni 2005. Di tempat ini dibangun fasilitas dek penerbangan yang bisa membawa sekitar 50 pesawat tempur termasuk helikopter.

Pada bulan April 2009 , Liaoning dialihkan ke dermaga kering lain untuk menginstal mesin dan alat berat lainnya . Suprastruktur ini dilengkapi dengan radar tiang baru pada akhir tahun 2009. Instalasi sistem dimulai pada akhir 2010 . Dan akhirnya kapal induk hampir selesai pada bulan Maret 2011. Setelah melakukan serangkaian percobaan mulai September 2012 akhirnya kapal induk ini pun resmi digunakan. J-15 menjadi pesawat pertama yang berhasil melakukan penerbangan pertama dari kapal induk itu.

Sumber : Facebook (Info Militer Dunia)

Indonesia Miliki 2 Batalion Kavaleri Tank Berat & Sejajar dengan Negara Maju

Indonesia Miliki 2 Batalion Kavaleri Tank Berat & Sejajar dengan Negara Maju

WidanaNews - Pemerintah Indonesia telah membeli 180 unit Tank Leopard dan Marder dari Rheinmetall, Jerman. Berapa biayanya? Total Indonesia membayar US$ 280 juta. Pemerintah mendapat harga sangat murah setelah melakukan negosiasi yang luar biasa. Kini, dengan US$ 280 juta, Indonesia memiliki kurang lebih 2 batalion kavaleri Tank Berat. 

"Harganya US$ 280 juta. Awalnya hanya dapat 44 MBT (main battle tank). Tetapi kita lakukan suatu pemikiran-pemikiran yang kita sesuaikan kebutuhan postur TNI Angkatan Darat, sehingga kita akhirnya bisa memiliki kurang lebih 2 batalion dari Kavaleri Tank Berat," kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) dalam jumpa pers seusai penyerahan simbolis Leopard dan Marder tahap pertama di pabrik Rheinmetall, Unterluss, Jerman, Senin (23/6/2014) sore. 

Dalam pengadaan ini, pemerintah Indonesia melakukan negosiasi langsung dengan Rheinmetall, tidak melalui tangan-tangan calo. Hal ini terlihat juga dalam penyerahan simbolis Leopard dan Marder tahap pertama ini. 

Dengan memiliki 180 unit tank Leopard dan Marder, kata Sjafrie, sistem pertahanan Angkatan Darat akan lebih dibanding negara-negara tetangga. "Awalnya tidak dimiliki Indonesia, tapi sudah dimiliki negara-negara Asean lainnya. Berarti kita harus tertantang bagaimana TNI bisa hadir bersama-sama dengan teknologi militer yang dimiliki negara-negara tetangga kita," kata Sjafrie. 

Pengadaan Loepard dan Marder ini merupakan bagian dari revolusi industri militer berteknologi tinggi, peningkatan profesionalisme, dan peningkatan kemampuan yang setara dengan negara-negara lain. "Lebih dari 15 tahun TNI AD belum pernah melakukan modernisasi alutsista, baru ada modernisasi sejak 2010," jelas Sjafrie. 

Modernisasi alutsista termasuk pembelian Leopard sudah masuk dalam Rencana Strategis (Renstra) yang disusun pemerintah. Saat ini sudah masuk Renstra yang kedua. Namun pemerintah juga telah menetapkan Renstra jangka panjang hingga tahun 2029. 

"Saat ini sudah masuk Renstra yang kedua. Kita masih ada 1 Renstra sampai 2024, tapi kita punya jangka panjang hingga 2009. Diharapkan pada 2029 kita tidak lagi dalam posisi minimum essential force (kekuatan pokok minimal), tapi sudah masuk dalam kekuatan ideal," ujar Sjafrie. 

Sekarang Indonesia masih mendekati MEF, yang memiliki persyaratan memiliki mobilitas tinggi dan daya pukul yang dahsyat. "Inilah yang dimiliki alutsista strategis kita. Angkatan Darat dengan kemampuan tank berat, alutsista Angkatan Udara dengan kemampuan AU strategis dan alutsista Angkatan Laut dengan kemampuan kapal laut. Inilah implementasi dari alutsista strategis yang dilakukan pada 2010-2014, dikembangkan 2015 dan selanjutnya," tegas dia. 

Sjafrie yakin Renstra mengenai alutsista akan dilanjutkan pemerintah meski berganti pemerintahan. "Insya Allah karena ini merupakan bagian komitmen jangka panjang yang kita lakukan. Kita harapkan sistem pertahanan Indonesia ini yang sudah mengalami dua tahap. Tahap pertama, revitalisasi sistem pertahanan pada 2004-2009. Tahap kedua, membangkitkan sistem pertahanan kita pada 2010-2014 seperti kita lihat sekarang. Tahap berikutnya, kita mengembangkan sistem pertahanan pada 2015-2019. Tentunya pada 2029 nanti kita pada posisi modern secara mandiri," jelasnya.

Sumber : Detik

 

Minggu, 22 Juni 2014

Jerman Siap Kirim 52 Tank Leopard ke Indonesia

Jerman Siap Kirim 52 Tank Lepard ke IndonesiaWidanaNews - 52 tank Leopard siap dikirimkan dari Jerman ke Indonesia di pengiriman yang pertama. Jumlah ini merupakan bagian dari total pemesanan TNI AD 2013, yang berjumlah 164 unit. Upacara pengiriman pertama (roll out) 52 tank dilakukan di Unterluss, Jerman. Rombongan High Level Commitee (HLC) dipimpin Wakil Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin dan turut dalam rombongan tersebut mantan KSAD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo. 

Rombongan dijadwalkan bertolak dari Jakarta Minggu (22/6/2014) pagi ini menuju Hamburg. Pembelian tank Leopard merupakan inisiasi KSAD saat itu, Jenderal Pramono Edhie Wibowo. Adapun alasan perlunya pembelian alat utama sistem senjata (Alutsista) tersebut sebagai bagian dari modernisasi alutsista. 

“Alutsista Indonesia termasuk yang paling terbelakang bahkan di antara beberapa tetangga negara ASEAN. Selama ini Indonesia hanya mengandalkan pada tank tempur ringan seperti Scorpion, dan AMX-13. Ketiga jenis tank ringan ini terbilang sudah uzur,” jelas Edhie dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/6/2014). 

Selain itu, pembelian Leopard juga merupakan bagian dari penyegaran alutsista setelah 30 tahun lamanya tanpa penyegaran. “Penyegaran ini diperlukan Indonesia dalam menjamin kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambah Edhie. Sesuai dengan perjanjian jual beli yang dilakukan pada tahun 2013 lalu, Kemenhan telah memesan 164 tank Leopard jenis main battle tank dan medium tank IFV Marder. 

Tank Leopard ini dibeli lengkap beserta amunisi, peluru latihan dan suku cadang oleh Kemhan dari perusahaan Jerman, Rheinmettal AG, atas persetujuan Pemerintah Jerman. “Kehadiran kami di Unterluss adalah untuk melihat langsung persiapan akhir yang meliputi inspeksi teknis dan uji coba unit tank Leopard yang akan dikirim ke Indonesia,” ujar Edhie. “Rencananya 26 MBT dan 26 marder ini bisa tiba di Indonesia dalam waktu dekat dan bisa diperagakan pada upacara perayaan hut TNI 5 Oktober mendatang,” kata Komandan Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Danpusenkav) Brigjen TNI Mulyanto.
 

Sumber : detik.com

Sabtu, 21 Juni 2014

Inggris Gelontorkan 8,5 Juta Dollar Untuk Tambah Kesaktian Typhoon

Inggris Gelontorkan 8,5 Juta Dollar Untuk Tambah Kesaktian TyphoonWidanaNews - Kementerian Pertahanan Inggris memberikan kontrak kepada BAE Systems senilai 8.5 juta dollar Amerika untuk melakukan studi sampai evaluasi program mengintegrasikan sistem rudal MBDA Brimstone ke pesawat tempur Eurofighter Typhoon. Kontrak yang diumumkan pada tanggal 19 Juni 2014 itu juga tidak hanya untuk melengkapi Typhoon rudal tersebut pada 2018, tetapi dengan mengeksplorasi kemungkinan berbagai rudal lain yang bisa dipasang di pesawat tempur canggih itu salah satunya SPEAR 3.

Kontrak studi awal ini merupakan bagian dari paket upgrade senjata yang lebih luas paket yang difokuskan guna memberikan kemampuan tempur udara-ke-darat secara penuh untuk Typhoon ketika Inggris harus mempensiun Tornado Gr.4 pada 2014 nanti. 

Konsorsium Eurofighter saat ini bekerja untuk mengintegrasikan MBDA Storm Shadow dan rudal jelajah Taurus untuk memberikan Typhoon kemampuan serangan. Pejabat Airbus Defence and Space baru-baru juga mengungkapkan bahwa rudal Boeing AGM-84 Harpoon, dan MBDA Italia Marte juga sedang dipertimbangkan untuk memberikan Typhoon kemampuan serangan maritim. 

Dari semua sistem senjata yang terintegrasi akan MBDA Brimston telah digambarkan sebagai ‘game changer’. “Awak RAF sekarang memilih untuk menggunakan Brimston dalam preferensi untuk tembakan karena daya ledaknya dan akurasinya,” Ketika nanti sepenuhnya terintegrasi, Typhoon akan mampu membawa 12 Brimstones.

Sumber : http://jejaktapak.com/

India Diperkirakan Akan Kembangkan Senjata Thermo Nuklir

India Diperkirakan Akan Kembangkan Senjata Thermo NuklirWidanaNews - India menambah fasilitas pengayaan uranium yang diperkirakan dapat mendukung pengembangan senjata thermonuklir, demikian kelompok peneliti pertahanan, IHS Jane, menyatakan Jumat. Penambahan unit baru itu akan semakin meningkatkan resiko perlombaan senjata di kawasan Asia, terutama dengan Pakistan dan Tiongkok. 

Pemerintah di New Delhi sebelumnya berencana menggunakan India Rare Metals Plant untuk pembangunan kapal selam berhulu ledak nuklir. Namun IHS memperkirakan bahwa sejumlah unit baru yang dibangun di kawasan tersebut akan membuat India dapat memproduksi senjata uranium dengan tingkat lebih tinggi. Fasilitas India Rare Metals Plant terletak di dekat Mysore sebelah selatan India dan diperkirakan akan beroperasi pada pertengahan 2015.

"Dengan memperhitungkan semua kebutuhan pengayaan uranium bagi kapal selam berhulu ledak nuklir, maka sangat mungkin akan terdapat pasokan yang berlebih," kata Matthew Clements, redaktur Intellegence Review terbitan IHS Jane. "Sisa pasokan uranium itu kemungkinan akan digunakan untuk mengembangkan persenjataan thermonuklir," kata Clements. 

India bukan merupakan negara yang menandatangani Traktat Non-Proliferasi. Negara itu pertama kali menguji coba senjata nuklir pada 1974 yang kemudian memicu sejumlah sanksi internasional--di antaranya larangan impor teknologi dan bahan-bahan nuklir. Pada 1998, India kembali melakukan uji coba yang kemudian diikuti oleh tindakan serupa dari Pakistan. 

Selanjutnya pada 2008, New Delhi dan Washington menyepakati kerja sama nukir sipil. Dalam kesepakatan itu, India berkomitmen untuk menyerahkan kontrak pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir kepada perusahaan asal Amerika Serikat. 

Kesepakatan itu juga membebaskan sejumlah fasilitas militer dan nuklir di India dari pengawasan badan keamanan energi PBB, IAEA. Kawasan fasilitas pengayaan uranium di Mysore adalah salah satu yang terbebas itu. Pengecualian itu kemudian mendapat perlawanan keras dari Tiongkok, Pakistan, dan sejumlah negara Eropa yang menyatakan bahwa kesepakatan nuklir Amerika Serikat- India akan mengancam upaya untuk mengontrol penyebaran senjata nuklir.

Berdasarkan pengamatan satelit, IHS memperkirakan unit heksaflorida baru akan membuat India mampu memproduksi uranium dengan tingkat kemurnian sampai 90 persen. Tingkat tersebut jauh melampaui kebutuhan armada kapal selamnya. Fasilitas itu juga akan memproduksi surplus uranium sampai 160 kg per tahunnya. Penemuan IHS Jane berkesesuaian dengan analisis lain dari Stockholm International Peace Research Institute yang pada pekan ini menyatakan bahwa fasilitas Myrose menunjukkan niat India untuk mengembangkan senjata thermonuklir. 

Sumber : http://m.antaranews.com/

Kapal Perang AS dan Filipina Gelar Latihan Gabungan

Kapal Perang AS dan Filipina Gelar Latihan GabunganWidanaNews - Kapal-kapal perang Filipina dan Amerika Serikat akan memulai pelatihan gabungan di perairan Laut Tiongkok Selatan yang disengketakan pekan depan, kata seorang juru bicara militer Filipina, Jumat, saat meningkatnya sengketa wilayah antara Beijing dan tetangga- tetangganya. Pelatihan itu akan diselenggarakan di lepas pantai barat pulau utama Filipina, Luzon, kata juru bicara pihak Filipina dalam operasi itu, Letnan Rommel Eodriguez. 

Tiongkok mengklaim sebagian besar Laut Tiongkok Selatan, termasuk perairan yang berada dekat garis pantai tetangga- tetangganya, dan semakin agresif dalam memperkuat klaim- klaimnya ini. Tetapi Rodriguez mengatakan pelatihan gabungan Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) yang melibatkan hampir 1.000 tentara kedua negara, adalah satu kegiatan tahunan dan membantah itu tidak ada hubungannya dengan ketegangan yang meningkat di kawasan itu. 

"Semua pelatihan kami akan dilakukan di perairan wilayah kami. Ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan sengketa itu," katanya kepada AFP. Filipina menuduh Tiongkok menggunakan taktik-taktik "gertak sambal" di laut itu, yang terletak di jalur pelayaran penting dan diduga menmiliki cadangan besar gas, dan Manila sedang melobi pengadilan PBB untuk menyatakan klaim wllayah oleh raksasa Asia itu tidak sah. 

Beijing menempatkan satu anjungan pengeboran minyak di perairan yang disengketakan itu bulan lalu, yang memicu kerusuhan anti Tiongkok di Vietnam yang menelan korban jiwa dan Jumat mengumumkan bahwa pihaknya mengirim empat anjungaan pengeboran mibua ke laut itu. 

Tidak jelas apakah di antara anjungan-anjungan itu ada yang ditempatkan di perairan sengketa. Satu kapal perusak AS USS John McCain dan satu kapal pendarat USS Ashland akan bergabung dengan kapal-kapal angkatan laut Filipina dalam pelatihan yang akan berlangsung dari 26 Juni sampai 1 Juli itu, kata Rodriguez. 

Pelatihan itu termasuk pencarian dan penyelamatan dan keahlian menembakkan meriam Sabtu depan dan Ahad, tambahnya. Rodriguez mengatakan pelathan itu akan dilakukan "sangat jauh" dari Beting Scarborough yang kini dijaga kapal- kapal pemerintah Tiongkok, menjadi ajang ketegangan dengan Filpina tahun 2012.

Manila, yang merupakan salah satu dari militer paling lemah di kawasan itu, telah meningkatkan hubungan pertahanannya dengan sekutunya Washington untuk mendukungnya menghadapi Tiongkok. AS dan Filipina baru- baru ini menandatangani satu perjanjian pertahanan baru yang memberikan pasukan AS akses lebih luas ke pangkalan- pangkalan di bekas koloni AS itu. 

Kendatipun AS tidak berpihak dalam sengketa-sengketa wilayah tersebut, negara itu memperingatkan Tiongkok tidak melakukan "tindakan- tindakan yang merusak kestabilan" di Laut Tiongkok Selatan.

Sumber : http://m.antaranews.com

Jumat, 20 Juni 2014

Peta Kuno 1418 Menunjukkan Orang China Menemukan Benua Amerika

Peta Zheng HeWidanaNews - Buku "1421 The Year China Discovered The World" (1421 Tahun China Menemukan Dunia) memuat pernyataan sejarawan Inggris Gavin Menzies, bahwa di era Dinasti Ming China, armada Zheng He pernah mengunjungi Amerika pada 1421.

Ia menyebutkan armada Zheng He juga sudah mengunjungi benua Australia, 300 tahun lebih awal dari yang dilakukan oleh James Cook. Menurut 'Daily Mail' Inggris, bertepatan dengan Hari Columbus tanggal 8 Oktober, Gavin Manzies menerbitkan di Inggris bukunya yang berjudul "Who Discovered America" (Siapa Menemukan Amerika).

Manzies menggunakan peta kuno pada 1418 dalam buku itu, sebagai referensi untuk membuktikan bahwa orang China (Zheng He) adalah yang pertama kali menemukan benua Amerika. Mereka menemukan Dunia Baru 70 tahun lebih awal dari Christopher Columbus.

Peta ini adalah peta salinan yang dibuat di abad ke 18 dibuat berdasarkan penggambar peta aslinya yakni Laksamana Zheng He. Gambar belahan bumi sebelah barat dapat kita lihat letak benua Amerika Utara dan Selatan serta Afrika dengan sungai besar yang mengaliri.

Menurut Gavin Menzies, pandangan tradisional kita yang mengaku bahwa Christopher Columbus sebagai penemu Dunia Baru adalah sebuah bayangan 'fantasi' yang tidak berdasar.

Menzies menulis dalam bukunya, penduduk asli dari belahan bumi sebelah barat bukanlah orang asal daratan Asia yang melintasi Laut Bering sampai akhirnya tiba di benua Amerika. Tetapi pelaut-pelaut China yang menyeberangi Lautan Pasifik pada 40.000 tahun yang lampau.

Hasil tes DNA membuktikan bahwa orang-orang Indian Amerika dan masyarakat adat lainnya adalah keturunan dari beberapa gelombang migrasi penduduk Asia. Dijelaskan pula bahwa armada besar Zheng He pernah berlayar mengelilingi Amerika Selatan dan itu terjadi 100 tahun lebih awal dari yang dilakukan oleh penjelajah bangsa Portugal Fernando de Magallanes.
peta-zhenghe-2Menzies yakin bahwa Columbus telah menggunakan peta pada 1421 milik Zheng He ini sebagai pedoman untuk mencapai Dunia Baru.
Peta ini milik seorang pengacara China bernama Liu Gang yang dibeli dari sebuah toko penjual barang bekas di Beijing. Untuk memastikan keasliannya peta ini dibawa oleh Liu Gang ke Pelelang terkenal Christie untuk diteliti. 

Hasilnya membuktikan bahwa peta tersebut sudah berusia sangat tua, dan bukan barang imitasi. Kemudian oleh Menzies peta ini diserahkan kepada sekelompok sejarawan untuk dianalisis setiap hurufnya yang tertera dalam peta. Kesimpulan mereka adalah peta ini merupakan peta yang dibuat pada masa Dinasti Ming, China.

Menzies percaya bahwa lokasi dalam peta di mana tertera tulisan "orang di sini meyakini ajaran Paracas" dan "kurban yang dipersembahkan kepada para Dewa adalah manusia" adalah negara Peru sekarang. Hal ini sesuai dengan keyakinan penduduk di sana.

Beberapa tulisan yang tertera di peta tua Peru juga serupa dengan yang tercantum dalam peta Dinasti Ming ini. Misalnya Chawan, dalam bahasa China berarti mempersiapkan lahan untuk ditanami bibit. Chulin, artinya hutan, Ko-lan sebuah nama perkampungan yang terletak di dasar lembah pegunungan Peru, berarti gerbang kesulitan dalam bahasa China.

Menzies bukan seorang sejarawan lulusan penguruan tinggi, bahkan tidak memiliki gelar. Ia adalah pensiunan Angkatan Laut Inggris mantan kapten kapal selam. Sejauh ini ia telah menerbitkan 4 buku yang ditujukan untuk mengkoreksi pandangan sejarah setelah ditemukannya pembuktian yang berasal dari Timur. Jutaan dolar honorarium dari penerbit bukunya ia gunakan untuk membiayai penelitian yang lebih mendalam. Rumah tinggalnya yang di London Utara ia alih-fungsikan menjadi lembaga penelitian dan tempat menampung paling banyak 6 orang asisten peneliti di saat padat pekerjaan.


Bukunya sempat memicu kontroversi besar. Pada 2008 seorang profesor sejarah dari University of London Ami Stowe, Felipe Fernandez – Armesto mengatakan kepada 'Daily Mail' bahwa buku karangan Menzies di mata peneliti sejarah sama seperti cerita 'bertumburan dengan Elvis Presley di supermarket' atau 'berhubungan dekat dengan hamster luar angkasa' . Wikipedia juga menempatkan Menzies sebagai sejarawan palsu. Namun, hal ini tidak menghalangi Menzies untuk mendatangkan uang dari para pembaca bukunya, tidak pula menghalangi ribuan pengikuti untuk mengakses situsnya dan memberikan kontribusi penelitian mereka.

Banyak ilmuwan percaya bahwa sejumlah manusia telah bermigrasi ke belahan bumi sebelah barat pada sekitar 13.000 – 16.500 tahun yang lalu. Akademisi hampir semua sependapat bahwa penduduk awal benua Amerika Utara adalah penduduk Asia yang bermigrasi dengan menyebrangi jembatan darat Bering.

Menzies berpandangan lain, ia mengatakan bahwa semakin ia telusuri maka semakin terasa konyol. Menurutnya untuk melintasi Pasifik pada 40.000 tahun yang lalu tidak seberat yang dibayangkan orang sekarang. Anda yang berada dalam sebuah wadah yang dapat mengapung akan dengan mudah dibawa oleh arus laut melintasi lautan. Bukan suatu kejadian aneh karena jarak tempuh perjalanan laut manusia di jaman itu jauh melampaui pemahaman kognitif tradisional.

Sumber : forum.viva.co.id

Rabu, 18 Juni 2014

Kapal Induk India 'INS Vikramaditya' Resmi Beroperasi

Kapal Induk India 'INS Vikramaditya'WidanaNews - Perdana Menteri India, Narendra Modi, meluncurkan INS Vikramaditya, kapal perang terbesar yang dimiliki India saat ini, di Goa, barat daya India, Sabtu, 14 Juni 2014. Kunjungan Modi ke Goa merupakan langkah besar pertama baginya di bidang pertahanan. Modi telah menyerukan India agar terus meningkatkan pengadaan sistem pertahanan dan mengutuk bencana yang terjadi pada Angkatan Laut India tahun lalu*. Modi menjelaskan bahwa diluncurkannya INS Vikramaditya untuk Angkatan Laut India sebagai langkah bersejarah dalam modernisasi pertahanan India. 

"Ini adalah hari penting bagi bangsa kita. Hari emas dalam sejarah Angkatan Laut India. Bagi saya, merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan melihat INS Vikramaditya bisa bergabung dengan Angkatan Laut India," katanya seperti dilansir Indian Express. Modi menegaskan bahwa dirinya menekankan agar India gencar meningkatkan kemampuan dalam memproduksi alutsista dalam negeri seperti pernyataan berulangnya selama kampanye pemilihan perdana menteri. "Kita harus menguasai teknologi terbaru. Ini akan membantu bangsa. Mengapa kita harus mengimpor alutsista? Kita harus mandiri. Mengapa kita tidak bisa mengirim (mengekspor) peralatan pertahanan kita ke negara-negara lain," katanya.

Meskipun Modi fokus pada swasembada peralatan pertahanan, namun bertolak belakang dengan INS Vikramaditya yang merupakan salah satu pembelian termahal dalam sejarah militer India. INS Vikramaditya adalah kapal induk kelas Kiev yang sebelumnya dibangun dan dioperasikan oleh Angkatan Laut Uni Soviet. Setelah Uni Soviet bubar, Angkatan Laut Rusia yang berhak atas kapal induk ini menilai biaya pengoperasiannya terlalu mahal dan akhirnya pada 1990-an kapal induk ini resmi dikandangkan dan peralatannya dilucuti. India kemudian membeli kapal induk ini pada tahun 2004 senilai USD 2,35 miliar, ini sudah termasuk biaya melengkapinya kembali. Kapal induk ini sukses menyelesaikan uji coba laut (oleh Rusia) pada pertengahan 2013 dan kemudian dikirimkan ke Angkatan Laut India di tahun yang sama. Sedangkan acara kali ini adalah menandai INS Vikramaditya telah resmi beroperasi secara penuh dengan Angkatan Laut India.

Modi juga memanfaatkan kesempatan peluncuran INS Vikramaditya untuk menyelesaikan masalah pertahanan lainnya termasuk mendirikan Memorial Perang untuk tentara India dan menegaskan mendukung sistem "One Rank, One Pension" bagi personel pertahanan India. Melakukan sesuatu yang tidak dilakukan pendahulunya, Modi juga masuk ke kokpit sebuah pesawat tempur MiG-29Kyang terparkir di dek INS Vikramaditya.

INS Vikramaditya, bersama dengan INS Arihant -kapal selam nuklir pertama India- merupakan kapal perang yang secara signifikan menambah kekuatan Angkatan Laut India untuk menegaskan keberadaannya di wilayah Samudera Hindia. INS Vikramaditya juga akan memberikan India peran besar sebagai pelaku keamanan maritim di wilayah tersebut.

Sumber : Facebook (Info Militer Dunia)

Senjata Laser Untuk Melawan Pesawat Tak Berawak

Senjata LaserWidanaNews - Pemakaian teknologi maju bidang militer berdampak lebih dari sekedar persaingan untuk menjadi yang lebih maju. Keunggulan taktis dapat memberi kekuatan strategis di masa konflik, sehingga perlombaan memajukan teknologi tempur terus berlangsung.

Suatu senjata laser yang dapat menembak jatuh pesawat nirawak musuh sedang dikembangkan untuk kepentingan militer Amerika Serikat, demikian yang diumumkan oleh pejabat departemen pertahanan.

Mengutip dari Sydney Morning Herald (17/06/2014), disebutkan bahwa dalam terbitan pers yang berjudul "Kabar Buruk bagi Si Jahat", Lembaga Penelitian Angkatan Laut (Office of Naval Research--ONR) menyatakan bahwa mereka telah diberikan kontrak untuk merancang rudal ringan darat-ke-permukaan yang dapat melindungi pasukan darat dari serbuan pesawat nirawak.

Progam yang dinamai Ground-Based Air Defence Directed Energy On-the-Move, disebut GBAD, dapat dipasang di Humvee milik marinir atau kendaraan taktis daratan. GBAD ini serupa dengan senjata laser yang akan dipasang di kapal perang angkatan laut yang akan digelar di akhir musim panas ini. Kedua sistem ini ditujukan untuk memberi pilihan berbiaya rendah dibandingkan daya tembak biasa untuk menepis pesawat nirawak (unmanned aerial vehicles--UAVs) yang akan menjejas dan menyasar pasukan marinir di darat".

Amerika Serikat mengatakan akan menelaah serangan-serangan nirawak di Irak tapi telah mendapatkan kritik karena menggunakannya untuk menyasar teroris Al Qaeda di Afghanistan dan Pakistan sehingga mengundang kecaman dari PBB di bulan Maret lalu.

Walaupun taktik ini memungkinkan Presiden Barack Obama untuk mengurangi penggunaan tentara konvensional, para pemberi kritik mengatakan bahwa pesawat nirawak merupakan peralatan yang mahal sehingga menimbulkan terlalu banyak korban di kalangan sipil.

Para petinggi militer khawatir bahwa pesawat-pesawat nirawak dapat digunakan melawan Amerika. Kolonel William Zamagni dari ONR mengatakan bahwa dengan semakin bagusnya teknologi nirawak, angkatan laut menduga adanya munculnya ancaman dari pengintaian dan pengawasan dan juga serangan fisik.

"Kita meramalkan para musuh kita akan menambah pemakaian UAC dan kekuatan ekspedisi kita harus berhadapan dengan peningkatan ancaman," katanya sambil menambahkan bahwa GBAD dapat menangani hal itu.

Pengujian bagian-bagian laser itu sudah berlangsung. Para peneliti akan melanjutkan dengan pengujian keseluruhan sistem menghadapi sasaran-sararan dengan laser berkekuatan 10 kilowatt, sebelum nantinya diperkuat dengan laser berdaya 30 kilowatt di tahun 2016.

Seorang penyelia program untuk ONR, Lee Mastroianni, mengatakan: "Segala sesuatu tentang program ini diarahkan untuk menciptakan kemampuan energi-terarah yang layak untuk mendukung tujuan agar pasukan marinir kita tangkas dan unggul." (Ein)

Sumber : Kompas.com

Jumlah Senjata Nuklir Dunia Menurun Lambat di Tahun Ini

Silo Sejata Nuklir RusiaWidanaNews - Jumlah senjata nuklir dunia kembali turun di tahun 2014, namun penurunan kali ini masih lebih lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Senin, 16 Juni 2014.

Dalam lima tahun terakhir telah terjadi penurunan besar dalam jumlah total hulu ledak nuklir di dunia," menurut SIPRI dalam laporan tahunannya tentang peta kekuatan nuklir dunia. Penurunan ini utamanya karena Rusia dan Amerika Serikat, yang total keduanya masih memegang 93 persen dari semua senjata nuklir dunia, mengurangi persediaan senjata nuklir strategis mereka di bawah perjanjian tentang Upaya Pengurangan dan Pembatasan Senjata Ofensif Strategis (New START) dan juga karena pengurangan sepihak karena alasan tertentu.

Jumlah hulu ledak nuklir di dunia saat ini telah turun menjadi 16.300 buah dibandingkan tahun 2013 yang 17.270 buah atau yang lebih jauh pada tahun 2010 yang sebanyak 22.600 hulu ledak nuklir. Namun SIPRI mengingatkan bahwa penurunan jumlah senjata nuklir ini bukan berarti menyiratkan komitmen nyata dari negara-negara dengan kekuatan nuklir untuk meninggalkan persenjataan nuklir mereka.

Pada awal tahun ini Amerika Serikat dan Rusia masing-masing masih memiliki 7.300 dan 8.000 buah hulu ledak nuklir, menurut SIPRI.

"Sekali lagi pada tahun ini, negara-negara yang memiliki senjata nuklir telah membuat langkah kecil untuk menunjukkan niatnya membongkar seluruh persenjataan nuklir mereka," Shannon Kile dan Phillip Patton Schell peneliti SIPRI mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Namun, penyebaran dan penyimpanan senjata nuklir sejak lama oleh negara-negara ini menunjukkan pandangan mereka bahwa senjata nuklir akan tetap menjadi elemen penting dalam kalkulasi strategis mereka alias tidak bisa ditinggalkan.

Sementara dua kekuatan nuklir utama dunia mengurangi jumlah senjata nuklir mereka, jumlah nuklir beberapa negara lain tetap stabil seperti Inggris, Perancis dan Israel yang masing-masing tetap dalam jumlah 225 dan 300 dan 80 hulu ledak nuklir.

Berbeda dengan negara lainnya, jumah senjata nuklir China, India dan Pakistan terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir meskipun untuk awal tahun 2014 tidak terjadi peningkatan. Total China, India dan Pakistan pada tahun 2014 masing-masing memiliki 250, 90-110 dan 100-120 hulu ledak nuklir. Sementara nuklir Israel beberapa tahun belakangan tetap pada jumlahnya yang 80 buah, kemungkinan bisa bertambah mengingat situasi di Timur Tengah terutama terkait Iran. Sedangkan Iran sendiri oleh SIPRI tidak dilaporkan memiliki hulu ledak nuklir.

Jumlah Senjata Nuklir Dunia
Korea Utara juga masuk ke dalam daftar nuklir 2014 dengan jumlah enam hingga delapan hulu ledak nuklir.

"Ada konsensus di komunitas ahli bahwa Korea Utara telah menghasilkan sejumlah kecil senjata nuklir, yang berbeda dari bahan peledak nuklir dasar", ujar SIPRI.

Namun, peneliti SIPRI mengatakan kepada AFP bahwa angka yang dimiliki Korea Utara ini didasarkan pada kapasitas produksi plutonium negara itu, bukan berdasarkan kemampuannya untuk secara efektif digunakan sebagai senjata.

"Ada kemungkinan (Korea Utara) cukup bahan untuk membuat enam sampai delapan senjata nuklir. Namun belum ada indikasi yang jelas yang menunjukkan mereka mampu menghasilkan hulu ledak nuklir, dan untuk menghasilkan sistem rudal terkait yang bisa mengirimkan hulu ledak ini," ujar SIPRI.

Sumber : Arteleri.org

Senin, 16 Juni 2014

Indonesia Harus Waspada Australia Masuk ke Perlombaan Pembelian Senjata

Australian ArmyWidanaNews - Australia kini telah menjadi pengimpor terbesar ketujuh senjata utama di dunia dan pelanggan senjata terbesar, AS. Negeri Kanguru ini telah menjadi 10% dari seluruh pembeli senjata Amerika.

Angka dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menunjukkan impor Australia merupakan senjata utama dalam skala besar seperti kapal perang, pesawat tempur dan tank. Lonjakannya juga fantastis yakni mencapai 83 persen dalam lima tahun hingga 2013. Jelas ini sebagai reaksi terhadap semakin terganggunya stabilitas kawasan Asia.

SIPRI tidak hanya mengukur pembelian senjata dari sisi jumlahnya saja tetapi juga nilai kemampuan senjata yang dibeli. Hal ini dianggap sebagai pengukuran yg paling akurat dari tren produksi senjata dan perdagangan.

Dalam beberapa tahun terakhir Australia telah membeli helikopter tempur dari Perancis, kendaraan lapis baja dari Jerman, sistem radar dari Swedia, senjata artileri Howitzer dari Inggris, pesawat tanker pengisi bahan bakar di udara dari Spanyol, pesawat tempur, , pesawat angkut militer, drone, rudal Hellfire anti-tank dan rudal udara-ke-udara Sidewinder dari Amerika Serikat. Bahkan Angkatan Pertahanan Australia juga telah menyewa Heron, drone dari Israel. 

Belanja senjata juga belum berhenti bahkan terus menunjukkan peningkatan.
Anggaran pertahanan juga menjadi satu-satunya pos yang tidak dipotong oleh pemerintah federal bulan lalu bahkan naik hingga 6 persen atau sekitar 1,5 miliar dolar Amerika. 

Pemerintah telah berkomitmen untuk menghabiskan 12 miliar dollar untuk membeli 58 pesawat F-35 Joint Strike Fighter. Australia pun menjadi salah satu dari sembilan negara yang sudah memastikan untuk mendapatkan pesawat tempur generasi kelima tersebut.

Minggu lalu pun Australia telah sepakat untuk bekerjasama dengan jepang terhadap pembangunan kapal selam siluman yg didasarkan pada KS kelas Soryu jepang dengan sistem AIP.

Namun importir senjata terbesar di dunia masih dipegang India, Pakistan dan China. Padahal industri senjata di negara-negara ini, khususnya China sangat pesat. Secara total, penjualan senjata ke Asia dan Oseania mencapai 47 persen dari perdagangan global.

Senior SIPRI Siemon Wezeman mengatakan ekonomi Asia yang berkembang menjadikan banyak negara memiliki anggaran untuk membeli senjata. Selain juga dorongan kekhawatiran karena kondisi di kawasan ini yg sem makin memanas.

Ketegangan antara China dan Jepang terus meningkat. sementara Sengketa China dengan Filipina dan Vietnam atas klaim di Laut Cina Selatan juga terus mengarah ke kondisi yg makin intens/kuat. Dan Australia pun sepertinya enggan untuk mengabaikan kondisi itu. 

“Ada rasa yang jelas tentang potensi ancaman dan ancaman yg dijelaskan dengan lima huruf kata dimulai dari C, meskipun tidak selalu disebutkan,” katanya. 

Lantas bagaimana dengan Indonesia? Strategi apa yang akan dibuat oleh TNI kedepannya, mari kita lihat aturan main pemerintah kita yg baru nanti ingin pake cara atau gaya seperti apa , dengan melihat adanya gesekan serta potensi ancaman yang sudah mulai terlihat .

Sumber : Facebook (Info Militer Dunia)

Kinerja Perdana Teknologi Garis Gawang di PD 2014

Teknologi Garis GawangWidanaNews - Penggunaan teknologi garis gawang di Piala Dunia 2014 sempat menjadi pro dan kontra. FIFA pernah tidak setuju dengan teknologi ini, namun pada akhirnya organisasi sepak bola dunia itu pun mengizinkan pengunaan teknologi garis gawang di Piala Dunia 2014.

Sejak hari pertama turnamen sepak bola empat tahunan tersebut, teknologi garis gawang berjalan dengan baik karena gol-gol yang tercipta bisa terlihat dengan jelas kasat mata. Akhirnya, teknologi itu melakukan 'debut' di laga Prancis melawan Honduras.

Pada pertandingan di Estadio Beira-Rio, Porto Alegre, Senin (16/6) dini hari WIB. Les Blues unggul terlebih dahulu melalui gol penalti Karim Benzema di menit ke-45. Babak kedua berlangsung tiga menit, Benzema yang menerima umpan lambung dari rekannya melepaskan tembakan.

Bola yang mengenai tiang gawang Honduras sempat tidak dinyatakan belum gol karena bola belum melewati garis. Namun, ketika bola jatuh ke tanah, teknologi garis gawang menyatakan gol setelah dalam tayangan yang ditampilkan di layar besar stadion dinyatakan gol setelah bola melintasi garis gawang.

Wasit yang memimpin pertandingan Sandro Ricci langsung menunjuk titik tengah yang berarti gol kedua buat Prancis. Sandro Ricci memutuskan gol tersebut adalah gol bunuh diri yang dilakukan oleh kiper Honduras, Noel Valladares.

Lihat videonya di berikut ini :

Sumber : brazil2014.sindonews.com

Sabtu, 14 Juni 2014

Mengenal Lebih Dekat Tank Prancis AMX56 Lecrect

Tank Prancis AMX56 Lecrect

WidanaNews - Jika Jerman mengandalkan tank utama 2A6Leopard dalam jajaran arsenal utama mereka di daratan, maka Prancis juga punya. Namanya AMX 56 (kini beranjak ke AMX XL) Lecrec. 

Prancis sejak lama sangat mandiri d
alam industri pertahanan dan peperangannya dan sangat bangga pada kualitas buatannya sendiri.

Walau baru Uni Emirat Arab yang tercatat membeli dan mengoperasikan Lecrec --390 unit dan 46 unit tank pendukung/servis-- namun kehadiran tank Lecrec buatan GIAT Industrie (kini Nexter) ini tidak bisa dilewatkan untuk disimak.

Angkatan Darat Prancis yang memilliki sejarah cukup panjang, mengakuisisi Lecrec sejak 1992, dengan pesanan pertama sebanyak 354 unit, disusul 52 unit di batchkedua pada 2001 plus 20 unit tank pendukung/servis itu.

Prancis memiliki tradisi rancangan dan operasionalisasi mesin perangnya dengan konsep all in one, sebagaimana senapan serbu personel FAMAS; yang tidak memerlukan aksesori tambahan untuk melontarkan granat sebagaimana terjadi pada Colt M-4 yang harus diimbuhkan dengan M-203.

Secara moduler, teknologi yang makin canggih pada 1998 bisa "dicangkok" ke dalam bodi Lecrec buatan lama. Ini yang dilakukan Angkatan Darat Prancis untuk menghemat biaya riset, pengembangan, dan operasionalisasi.

Di antara teknologi baru yang ditanamkan itu adalah sistem kendali mesin dan perangkat lunak di komputer utama tank, sebagai pusat intelijen dan kecerdasannya.

Walau tubuhnya besar sesuai predikatnya sebagai tank tempur utama, namun Lecrec menjadi satu-satunya "tank besar" yang juga didedikasikan untuk perang kota (urban war), yang model, aksesoris, dan teknologinya diluncurkan pada 2006.

Model ini dilengkapi dengan kit AZUR, terdiri dari perlindungan tambahan dari side skirtdari material komposit, batang-batang pelindung serangan amunisi lawan pada bagian belakang bodi utama dan turet. Ampuh untuk melindungi Lecrec dari serangan pelontar granat ke bodi, mesin, dan turetnya.

Persenjataan utama Lecrec tetap satu laras meriam utama 120mm kaliber 52 tipesmoothbore yang memberi keuntungan energi kinetik pada saat dia melontarkan berbagai tipe amunisinya. Asap mesiu didorong keluar melalui sistem

Laras smoothbore itu dilengkapi thermal sleeve dan sistem tambahan; makin mantap saat kecepatan tembaknya 12 amunisi semenit, temasuk dengan amunisi APFSD (armour-piercing fin-stabilised discarding sabot) dan HEAT (high explosive anti-tank). Secara lahiriah, dia memiliki ruang simpan untuk 22 amunisi utama.

Leclerc juga memiliki sistem pengisian otomatis (automatic loading system), yang memungkinkan dia terus menerus membidik dan menembak sambil melaju di medan perbukitan yang terjal. Lecrec juga dilengkapi senjata 12,7 mm koaksial sebagai senjata utama dan senapan mesin 7.62 mm anti serangan udara di luar bodi utama.

Safran (dahulu SAGEM) menyuplai sistem pengamatan/penglihatan bagi awak dan komandan tank berupa sistem panorama terstabilisasi HL-70, meliputi pengindera laser, mode-mode cuaca dan intensitas penyinaran luar, dan penguat sinyal imaji yang dijejak.

Jarak intainya berkisar empat kilometer dengan jarak identifikasi pasti pada 2,5 kilometer. Komandan memiliki layar memonitor keadaan dari sisi penglihatan penembak. Pos penembak dilengkapi periskop utama penembak, tiga periskop tambahan, dan unit peraga visual, yang disuplai dari SAVRAN 20 (three-field-of-view thermal imager).

Pos pengemudi memiliki tiga periskop, periskop yang tengah dilengkapi OB-60 pandangan pengemudi yang dilengkapi Thales Optronique (dulu Thomson-CSF), memiliki channel pada siang dan malam hari (day and night channel).

Leclerc dilengkapi sistem proteksi kendaraan tempur Galix yang dikembangkan Nexter dan Lacroix Tous Artifices, berupa sembilan tabung peluncuran granat 80 mm yang dipasang di sisi atap turet. Sistem Galix bisa meluncurkan asap atau granat anti personel atau perangkap inframerah.

Nexter mengembangkan KBCM defensive aids suite yang bisa digunakan untuk Leclerc. KBCM dilengkapi sistem peringatan laser, peringatan misil, pengacau infrared, dan sistem Galix.

Sistem Galix juga bisa terintegrasi dengan sistem FINDER Battle Management. Tentara Prancis telah mengevaluasi sistem ini.

Leclerc dilengkapi mesin diesel Hyperbar SACM V8x-1500 dengan keluaran daya 1.500hp pada 2.500 rpm. Sistem managemen mesin elektronik dari Safran. Transmisi otomatis SESM ESM 500 memiliki unit transmisi hidrostatis serta lima gigi maju dan dua untuk gigi mundur.

Mesinnya dilengkapi turbin gas tekanan tinggi Suralmo-Hyperbar (Suralmo-Hyperbar high pressure gas turbine). Kecepatan mesin bisa sampai melebihi 70 km/jam dan jalur lintas negara mencapai 50 km/jam.

Tank ini juga memiliki turbin gas unit daya tambahan Turbomeca TM-307B (Turbomeca TM-307B gas turbine auxiliary power unit). Sistem suspensi hidropneumatik berasal dariSociete d'Applications des Machines Motrices(SAMM).

Leclerc yang disiapkan untuk iklim tropis-basah dioptimalkan juga untuk gurun pasir menyesuaikan dengan kondisi Uni Emirat Arab. Powerpack baru dan unit daya tambahan diinstal dan bodi utama ditambahkan di belakang untuk mengakomodasi catu daya cadangan dan tangki bahan bakar lebih besar.

Euro powerpack memiliki mesin diesel MTU 883 V-12 menyediakan 1.500 hp, dirangkaikan dengan transmisi otomatis Renk HSWL295 TM.

Untuk versi ini, Nexter menyediakan Leclerc Battle Management Equipment (LBME), berasal dari FINDERS. Pandangan komandan HL-70 memiliki HL-80, yang juga berasal dari SFIM.

Juga tengah dikembangkan Leclerc NGRV (new-generasi recovery vehicle) memiliki bodi yang lebih panjang dengan tujung pasang roda.

Sistem hidrolik yang dioperasikan di bagian depan kendaraan digunakan untuk membersihkan jalan dari rintangan yang ada di medan perang.

Alat itu bisa mengangkat beban mencapai 30.000 kg dan menderek beban 35.000 kg sejauh 180 meter. Alat derek cadangannya bisa mengangkat beban mencapai 1.500 kg. Sistem ini disuplai Rheinmetall Landsystemes GMbH. 

Video Tank AMX56 Lecrect

 

Sumber : Antara

Jumat, 13 Juni 2014

Rudal Rusia SS-18 Satan, Ancaman Terbesar Bagi AS

Rudal Rusia SS-18 SatanWidanaNews - Sepanjang sejarah, belum ada senjata yang lebih merusak dibanding rudal balistik antarbenua SS-18 milik Rusia. Untuk memahami kekuatan sesungguhnya dari senjata maut ini, bandingkan dengan hulu ledak nuklir yang digunakan Amerika Serikat untuk meluluhlantakkan Hiroshima.

Bom Hiroshima memiliki daya ledak ‘hanya’ 15 kilo ton (KT) atau setara 15.000 ton TNT. Bom tersebut mampu menghilangkan 70.000 nyawa. Sementara, sebuah SS-18 dapat membawa hingga sepuluh buah hulu ledak nuklir terpisah yang masing-masing berdaya ledak sekitar 750 KT. Beberapa rudal juga dilengkapi senjata hulu ledak raksasa 20.000 KT.

Dulu, Amerika Serikat lebih unggul dari Rusia dalam hal teknologi dan jumlah rudal. Namun, pada awal 1970-an ketika SS-18 mulai siap digunakan dalam jumlah besar, Moskow mengejar ketertinggalan itu dan langkah Moskow mulai tak terbendung. Pada 1990, Moskow memiliki sekitar 40.000 stok hulu ledak nuklir, dan AS hanya memiliki 28.000 buah. Hanya dengan menggunakan 3.000 hulu ledak SS-18, Rusia dapat memusnahkan semua manusia di daratan Amerika Serikat hanya dalam waktu 30 menit.

SS-18 yang diberi nama kode Satan oleh NATO ini memiliki berat 209.000 kilogram dan panjang 31 meter. Rudal Rusia yang sangat akurat tersebut tidak hanya dapat menembus dan menghancurkan silo-silo rudal AS, yang diperkuat hingga 300 psi, tetapi silo-silonya sendiri diperkuat secara luar biasa hingga 6.000 psi. Hal itu membuat rudal-rudal tersebut tidak terkalahkan. Hebatnya, dengan ukuran seberat dan sepanjang itu, rudal ini dapat melakukan gerakan sidewinding, yakni serangkaian gerakan melengkung berbentuk S untuk menghindari pertahanan antirudal. Selain itu, peralatan elektronik mikronya bisa diperkuat sehingga dapat berfungsi bahkan ketika terkena serangan nuklir.

Menyasar Setan

SS-18 memberi ancaman eksistensial bagi Amerika Serikat, sehingga rudal ini menjadi isu fokus dalam pembicaraan tentang persenjataan di antara dua negara adidaya. AS bersedia menyingkirkan rudal strategis mereka yang ditempatkan di Eropa jika Rusia setuju mengurangi kekuatan roketnya secara signifikan. Dari peluncuran SS-18 sebanyak 308 silo pada 1991, Moskow telah mengurangi jumlahnya hingga 154 buah untuk mematuhi perjanjian START I.

START II bertujuan mengeliminasi semua rudal SS-18, namun perjanjian itu tidak diberlakukan sehingga rudal-rudal itu tetap aktif. Dari sudut pandang Rusia, penundaan tersebut jelas menguntungkan. Seiring terus memburuknya hubungan Rusia dengan ASsetelah NATO berekspansi hingga mendekati perbatasan Rusia, Moskow memutuskan untuk menyiapkan senjata supernya. Sekarang, setelah romansa palsu Rusia-AS tahun 1991 lama berlalu, jelas Kremlin merasa rudal balistik antarbenua yang ditempatkan di silo yang berlapisan keras wajib dimiliki untuk menjaga wibawa negara tersebut.

Kini mendadak SS-18 kembali ramai dibicarakan karena terjebak dalam perang sanksi. Terkait sanksi Barat yang diberlakukan untuk Rusia, Moskow hendak menghentikan penjualan mesin roket pada Amerika Serikat jika mesin itu digunakan untuk tujuan militer. Beberapa anggota Kongres AS pun mengusulkan langkah yang berbahaya.

Para anggota legislatif AS menghendaki pemerintahan mereka memulai pembicaraan dengan pemerintah Ukraina untuk mengakhiri kerja sama antara Kiev dan Moskow yang telah lama terjalin terkait perawatan SS-18.

AS tampaknya harus menelan pil pahit. Rudal ini memang merupakan produk kompleks industrial militer yang berbasis di Biro Desain Yuzhnoye milik Ukraina, tetapi Federasi Ilmuwan AS menyatakan perusahaan-perusahaan Rusia memberi layanan perawatan untuk SS-18 yang saat ini berada di dalam inventaris mereka.

AS Tak Perlu Khawatir

Kampanye yang nyaring untuk menentang SS-18 di Washington disebabkan oleh ketakutan masa lalu AS terhadap senjata maut pamungkas yang berada dalam kendali lawan. Namun, pada abad ke-21 ketika Rusia tidak lagi menjadi musuh bebuyutan AS, ketakutan itu tidak berdasar. Sebuah laporan Departemen Pertahanan AS tentang Persenjataan nuklir Rusia, yang disusun melalui kerja sama dengan Direktur Intelejen Nasional, menyatakan bahwa bahkan skenario terburuk dari serangan pertama Rusia hanya akan memberi “dampak kecil” bagi AS.

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa Rusia tidak dapat memperoleh keuntungan militer yang signifikan melalui segala ekspansi yang dilakukan terhadap persenjataan rudal strategisnya, bahkan dengan skenario curang atau menyimpang menurut perjanjian START yang baru. Anggota Kongres AS sepertinya menyebarkan retorika tersebut karena mendapat informasi yang keliru, kurang jelas, dan mudah naik darah.

Setan Tak Pernah Mati

Sementara itu, 50 tahun setelah pertama kali dikerahkan, SS-18 tetap siap untuk digunakan. Persenjataan rudal strategis Rusia akan bertambah sebanyak 400 rudal baru dalam sepuluh tahun mendatang, tapi sang Setan tampaknya akan terus bertahan hingga periode 2040-an setelah di-upgrade.

Strategy Page melaporkan, sebagian besar penembakan uji coba selama dekade sukses, dan tes kendali mutu lain juga menunjukkan hasil positif. Meski militer Rusia telah runtuh pasca-Perang Dingin, anggaran dan personel berkualitas tetap dikerahkan untuk pengembangan persenjataan rudal, yang merupakan pertahanan terakhir dari sang negeri Beruang Merah.

Video Peluncuran Rudal SS-18 Satan

Sumber : http://indonesia.rbth.com/

Kamis, 12 Juni 2014

Keunggulan Sukhoi Su-35S Rusia vs F-35 Lightning II AS

Keunggulan Sukhoi Su-35S Rusia vs F-35  Lightning II ASWidanaNews - Sukhoi Su-35 (Sebutan NATO : Flanker E), adalah pesawat tempur super manuver multiguna buatan Rusia yang telah menunjukkan kemampuannya yang menakjubkan di hari pertamanya saat pameran penerbangan Paris Air Show ke-50 di Le Bourget, Paris, Prancis.

Dalam video, pesawat tempur generasi 4++ ini mempertunjukkan beberapa manuver yang bisa dikatakan hampir mustahil dilakukan, sekaligus mendemonstrasikan handling authority kecepatan rendah yang menakjubkan. 

Ok, itu memang bukan pesawat siluman (namun banyak sumber mengatakan Su-35 bisa mendeteksi pesawat siluman seperti F-35 pada jarak lebih dari 90 kilometer), tetapi sekali saja Su-35 terlibat dalam pertempuran udara dalam jarak visual (WVR), Su-35 akan dengan mudah bermanuver untuk mengarahkan "hidung" dan senjatanya ke arah manapun untuk menemukan posisi yang tepat untuk "membunuh".

Beberapa minggu lalu, banyak yang terkesan dengan sebuah uji coba penerbangan yang dilakukan oleh F-35 JSF. Dalam video itu F-35 memeragakan manuver serangan sudut tinggi (AOA). 

Bill Flynn, pilot uji coba Lockheed Martin yang bertanggung jawab untuk kegiatan ekspansi penerbangan untuk JSF baru-baru ini mengatakan bahwa semua varian Joint Strike Fighter (3 varian) akan memiliki kinerja kinematik yang lebih baik dari pesawat tempur generasi kempat, termasuk Eurofighter Typhoon dan Boeing F/A A-18-E/ F Super Hornet. 

Manuver F-35 yang ditampilkan dalam video tampaknya biasa saja Berbeda sekali dengan Sukhoi Su-35 yang sangat mengesankan.

Super Flanker juga memiliki keistimewaan lain yakni SU-35S tak mudah untuk di endus radar lawan, meski SU-35S bukan pesawat siluman atau stealth seutuhnya layaknya generasi ke 5 seperti F22 Raptor atau F35 Lightning II. Jangkauan radar milik Super Flanker yang 2 lebih jauh ketimbang pesawat2 generasi 4 atau 4+ memungkinkan SU-35S melakukan aksi First Look-First Shoot-First Kill ,sebelum pilot lawan melihat super flanker, pilot SU-35S bisa lebih dulu menjatuhkan pesawat lawan tersebut.

Radar su 35 sngt powerful(irbis), jadi Tidak heran bisa detec obyek RCS 0.01m2 dari jark 75 km, F 35 rcsnya skitar 0.01-0.1 dan ndak all aspect, blum lagi sensor Ir dari su yg memang sensitif, kerugian terbesar F35 dibanding su35 adalah masalah kinematicnya, kalo head to head f35 chancenya hanya 30-40% lawan su35.

Bagaimana Menurut anda??

Sumber : Facebook (Info Militer Dunia)