Senin, 17 November 2014

Sejarah asal-usul Lambang Swastika di Bendera Nazi

10431492_593611020738280_6558768649454981833_nWidanaNews - Simbol yang paling terkenal dari masa Reich Ketiga masa Adolf Hitler adalah swastika. Simbol ini tertera pada bendera merah dengan tanda swastika dalam lingkaran putih.

Ketiga warna dala
m swastika, yaitu merah, putih, dan hitam, diambil dari warna dasar bendera Jerman, yang pertama kali dipakai sebagai lambang dari kekaisaran Jerman pada tahun 1897. Sekalipun sering diasosiasikan dengan rezim Nazi, simbol swastika telah eksis jauh sebelumnya di dunia.

Ia berasal dari bahasa Sanskerta, svastika, yang artinya "kondusif untuk kebaikan/kesejahteraan". Lambang seperti ini telah ditemukan pada keramik yang berasal dari empat abad sebelum Masehi di Persia/Iran, kemudian di Troy Yunani, Tibet, dan Jepang.

Orang Indian Amerika Utara seperti Suku Navajo juga mengenal lambang ini, yang dapat ditemukan pada pola kerajinan manik-manik mereka. Orang Hindu di India banyak menggunakan simbol ini untuk menandai pintu, kitab, dan persembahan.

Mereka membedakan antara swastika yang berputar searah jarum jam dan sebaliknya. Swastika yang putarannya searah jarum jam dianggap sebagai lambang gerakan matahari, yang di belahan bumi bagian utara tampak bergerak dari timur ke selatan, kemudian ke barat.

Sementara yang sebaliknya lebih untuk melambangkan malam hari, Betara Kali yang menakutkan, serta untuk praktik sihir. Pada swastika Jerman Nazi, arah geraknya seperti pada jarum dan simbol yang sering disebut hakenkruez, salib yang berkait.

Adalah seorang penyair dan ideolog nasionalistik Jerman bernama Guide von List yang pada tahun 1910 menyarankan pemakaian swastika untuk organisasi/gerakan anti-Yahudi.

Ketika Adolf Hitler membentuk Partai Sosialis Nasional (Nazi) tahun 1919-1920, simbol rasial Jerman ini pun diadospinya. Dan, setelah Nazi berkuasa, simbol yang sama diresmikan sebagai bendera nasional Jerman pada 15 September 1935.

Sekalipun berasal dari bahasa Sanskerta, Nazi mau menggunakanya karena bahasa tersebut, menurut teori yang mereka anut, adalah termasuk dalam kelompok bahasa Indo-Eropa, bahkan merupakan yang tertua. Kelompok bahasa ini, menurut ahli bahasa dari Jerman pada ke-19, Friedrich Max Muller, "memiliki sifat ke-Arya-an" sehingga Hitler dan Nazi punya alasan kuat mengadopsinya. 

Arti simbol Swastika sekarang
Pada waktu lampau, arah dari swastika menyebabkan simbol ini memiliki arti yang berbeda. Arah swastika yang searah jarum jam memiliki arti kesehatan dan kehidupan, sedangkan swastika yang berlawanan arah jarum jam berarti nasib buruk atau ketidak beruntungan. Namun sejak Nazi menggunakan simbol swastika yang searah jarum jam maka orang mengubah pengertian sebelumnya menjadi sebaliknya.

Saat ini, arti dari swastika masih menjadi polemik yang tak berujung ditengah masyarakat dunia. Bagaimana bisa satu simbol memiliki dua arti yang saling bertolak belakang? Namun hal ini membuat sebagian kalangan yang menggunakannya sebagai simbol keagamaan menjadi terkena imbasnya. Di Agama Hindu dan Budha lambang swastika merupakan simbol suci yang biasa digunakan untuk melambangkan kehidupan dan keberuntungan. Orang-orang yang tidak mengetahui arti asli dari swastika terkadang sangat skeptis dengan simbol ini. Padahal sebenarnya Nazi-lah yang mengambil keuntungan dari simbol swastika dan menggunakannya dalam praktek-praktek yang tidak berperikemanusiaan.

Sumber : (Angkasa/National Geographic Indonesia)

0 komentar:

Posting Komentar